1.13. Tanda Tangan, Nama, dan Jabatan Penulis/Pengirim Surat
Sebuah surat dianggap sah
jika telah ditandatangani oleh pejabat atau orang yang berwenang atas penulisan
surat tersebut. Surat yang belum ditandatangani oleh orang yang berwenang,
belum dianggap sah atau bahkan dianggap tidak sah. Dalam kenyataan di lapangan,
tidak semua surat dapat diselesaikan oleh kepala atau pemimpin instansi
perusahaan yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tugas yang
harus ditangani oleh pemimpin tersebut. Oleh karena itu, untuk beberapa surat,
penandatanganan dapat dilimpahkan kepada pejabat di bawah pimpinan atau orang
yang ditunjuk oleh pemimpin, sesuai dengan tata kerja yang berlaku pada yang
bersangkutan. Berikut ini, beberapa contoh penandatanganan surat oleh pejabat
yang berwenang dalam hal itu.
Contoh
salam penutup dalam sebuah surat:
1. Atas
bantuan Anda, Kami ucapkan terima kasih.
2. Kami sangat mengharapkan bantuan Saudara-saudara.
• Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pemimpin unit utama.
Contoh:
Rektor,
ttd,
Prof. Dr.
Sunaryo Kartadinata, M.Pd.
NIP 130514766
• Surat yang dibuat dan ditandatangi oleh pemimpin unit utama atas
nama menteri.
Contoh:
a.n.
Menteri Pendidikan Nasional
Sekretaris
Jenderal,
ttd,
Drs.
Bambang Sudibyo, M.Pd.
NIP 130813772
Penandatanganan surat pada contoh di atas tanpa harus meminta
persetujuan menteri terlebih dahulu.
• Surat yang dibuat atas
nama menteri, namun ditandatangani oleh sekertaris jenderal setelah mendapat
persetujuan menteri.
Contoh:
Menteri
Pendidikan Nasional
a.n.b.
Sekretaris
Jenderal,
ttd,
Drs.
Bambang Sudibyo, M.Pd.
NIP
130813772
Penandatanganan surat dengan a.n.b. dianggap lebih kuat
dibandingkan penandatanganan dengan a.n.
• Surat yang dibuat oleh
pejabat eselon II setelah mendapat mandat dari pemimpin utama, tetapi
penandatanganannya didelegasikan kepada pejabat eselon III.
Contoh:
a.n.
Direktur Jenderal Pendidikan Atas
Sekretaris
Direktorat Jenderal,
u.b.
Kepala
Bagian Kepegawaian
ttd,
Anandy Wati
NIP 060071666
1.14. Tembusan
Tembusan adalah bagian surat yang dipakai untuk menunjukkan adanya
pihak atau orang lain yang juga menerima surat itu selain penerima surat. Surat
tersebut perlu diketahui juga oleh pihak lain yang mendapat tembusan surat
tersebut. Tembusan surat berguna untuk menghitung jumlah lembar surat yang akan
diketik sesuai dengan keperluan.
Contoh:
Tembusan:
1. Para
Pembantu Rektor
2. Para
Dekan UPI Bandung
3. Para
Ketua Jurusan UPI Bandung
Tembusan:
1. Yth.
Bapak Camat Banjar
2. Yth.
Bapak Kapolsek Banjar
3. Yth.
Bapak Danramil Banjar
Pada akhir penulisan tembusan seperti di atas, tidak perlu ditulis
kata arsip sebab secara otomatis, setiap pembuatan surat ada satu helai yang
disimpan sebagai arsip pada instansi yang bersangkutan.
1.15. Inisial
Inisial adalah singkatan nama pengonsep surat dan nama pengetik
surat yang ditulis pada bagian kiri bawah sebuah surat. Inisial ini dicantumkan
sebagai kelengkapan surat, terutama untuk surat-surat penting atau surat
berharga lainnya. Tujuan pencantuman inisial adalah apabila suatu saat terdapat
kekeliruan mengenai surat tersebut, penandatangan surat dapat memanggil kedua
petugas itu untuk ikut mempertanggungjawabkan surat yang dimaksud. Dengan
demikian, inisial ini hanya berguna bagi pengirim surat sehingga tidak ada
artinya bagi penerima surat. Oleh karena itu, sebaiknya, inisial surat hanya
ditulis pada arsip surat.
Contoh: DS/BU
Artinya, surat tersebut dikonsep oleh Didin Sahidin dan diketik
oleh Budi Utomo.
Sekarang, Anda telah memahami pengertian surat, jenis-jenis surat,
bentuk-bentuk surat, dan bagian-bagian surat. Pemahaman tersebut dapat Anda
gunakan untuk menulis surat undangan.
• Surat Undangan
Surat undangan adalah surat pemberitahuan yang dikirimkan kepada
pihak lain agar pihak lain yang dimaksud datang pada waktu, tempat, acara, atau
keperluan yang telah ditentukan.
Surat undangan ini,
biasanya, dibuat dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, proses pembuatannya
dapat dikerjakan dengan cara distensil. Dengan demikian, orang yang diserahi
tugas untuk membuat surat undangan tersebut cukup menuliskan alamat orang atau
pihak yang akan dituju. Mengingat jumlahnya yang banyak, penandatangan surat
undangan seperti itu dapat dikerjakan dengan cap tanda tangan sehingga cukup
dikerjakan oleh petugas administrasi yang ditunjuk. Perhatikan contoh undangan
berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar