Kamis, 24 Mei 2012

belajar administrasi surat menyurat BAG 5


Bentuk Surat

Cara penulisan surat dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bentuk penulisan surat. Adapun yang dimaksud bentuk surat adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat. Cara penulisan surat pada setiap instansi atau organisasi berbeda-beda. Keragaman itu bergantung pada kebiasaan dan aturan instansi yang bersangkutan.
Pada umumnya, dalam surat-menyurat resmi, dikenal beberapa macam bentuk surat, yaitu:
a) bentuk lurus penuh (full block style);
b) bentuk lurus (block style);
c) bentuk setengah lurus (semi block style); dan
d) bentuk resmi Indonesia (official style).

Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang bentuk surat ini, di bawah ini, akan dibahas satu per satu bentuk surat tersebut.

1. Bentuk Lurus Penuh (full block style)

Semua bagian surat yang dibuat dengan bentuk ini, diketik mulai dari margin kiri. Jarak penulisan paragraf yang satu dengan paragraf yang lainnya diberi spasi satu baris. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh surat bentuk lurus penuh berikut.

2. Bentuk Lurus (block style)

Pada surat bentuk lurus, semua bagian surat diketik dari margin kiri. Akan tetapi, tanggal surat, salam penutup, tanda tangan, nama terang, dan jabatan pengirim surat diketik pada bagian kanan surat. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh surat di samping.

3. Bentuk Setengah Lurus (semi block style)

Pada surat berbentuk setengah lurus, semua bagian surat diketik seperti bentuk lurus, kecuali isi surat. Setiap alinea baru diketik sesudah lima ketukan dari margin kiri. Alinea yang satu dengan alinea yang lainnya tidak diberi jarak.

4. Bentuk Resmi Indonesia

Bentuk surat resmi Indonesia, biasanya, dipakai oleh instansi-instansi pemerintah. Bentuk ini mempunyai dua variasi, yaitu:

a. Bentuk Resmi Indonesia Lama

Surat-surat dengan bentuk ini mempunyai ciri-ciri: (1) Tanggal surat didahului nama tempat, (2) Alamat surat ditulis di sebelah kanan surat, di bawah nama tempat dan tanggal surat, (3) Jabatan pengirim surat ditulis di atas tanda tangan, nama ditulis di antara tanda kurung, dan (4) nama pengirim surat digarisbawahi. Agar lebih jelas, perhatikan contoh surat berikut ini.

b. Bentuk Resmi Indonesia Baru

Surat yang dibuat dengan bentuk ini mempunyai ciri-ciri: (l) tanggal surat ditulis tanpa didahului nama tempat karena nama tempat sudah tertulis pada kepala surat; (2) alamat surat ditulis pada sebelah kiri; (3) di atas tanda tangan ditulis salam penutup dari pengirim surat, jabatan secara singkat ditulis di bawah nama. Khusus untuk surat dinas yang sifatnya formal, jabatan ditulis di atas tanda tangan; (4) sifatnya tidak formal, jabatan secara singkat ditulis di bawah nama; (5) nama pengirim ditulis tanpa diapit tanda kurung. Agar Iebih jelas perhatikan contoh surat bentuk resmi Indonesia baru berikut.
Keterangan:
1. Kepala surat                                                6. Tubuh surat
2. Nomor                                                         7. Salam penutup
3. Tanggal bulan dan tahun                             8. Jabatan pengirim surat
4. Nama dan alamat yang dituju                     9. Nama pengirim
5. Salam pembuka                                           10. Tembusan

Dalam surat yang ditulis dengan bentuk Indonesia baru, alamat surat dan tubuh surat ditulis di bawah nomor/lampiran/perihal.Sementara tembusan ditulis sejajar dengan margin kiri tubuh surat. Jika surat yang dibuat dengan bentuk Indonesia baru tidak menyertakan nomor, lampiran, dan perihal surat, tubuh surat dan alamat surat tetap ditulis mulai dari margin kiri. Akan tetapi, baris awal paragraf ditulis lima ketukan dari margin kiri. Agar lebih jelas, perhatikan contoh variasi bentuk resmi Indonesia baru di samping.
Dari berbagai jenis dan bentuk surat yang telah dijelaskan, berikut ini Anda akan mempelajari jenis surat edaran. Apa yang dimaksud dengan surat edaran? Surat edaran adalah surat yang berisi pemberitahuan yang ditujukan kepada seseorang (pejabat) atau beberapa orang (pejabat) tertentu pada suatu instansi. Selain itu, surat edaran pun digunakan untuk memberitahukan sesuatu kepada orang banyak dan diharapkan, isi surat tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Surat edaran, biasanya, berisi penjelasan-penjelasan atau petunjuk-petunjuk tentang cara pelaksanaan suatu peraturan atau perintah yang telah ada. Perhatikan contoh surat edaran berikut ini.
 

Susunan alamat dapat ditulis sebagai berikut:
a) Baris pertama dituliskan: Kepada Yth. ... (diikuti nama orang, kantor, dan lain-lain).
b) Baris kedua dituliskan: Nama jalan, nomor jalan, atau nomor rumah (jika dianggap perlu).
c) Baris ketiga dan seterusnya dituliskan: Nama kota. Pada surat yang dikirimkan ke luar negeri harus dituliskan pula nama negara tujuan.

Menulis Surat Lamaran Kerja

Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah belajar menulis surat pemberitahuan dan undangan. Sekarang, Anda akan belajar menulis surat lamaran kerja.
Surat lamaran kerja, biasanya, dibuat berdasarkan sumber lamaran yang berasal dari pengumuman, iklan, teman, atau siaran radio. Dalam hal ini, pelamar, dalam surat lamarannya, perlu menyebutkan sumber lamaran tersebut pada alinea pembuka. Jika lamaran itu tidak berdasarkan suatu sumber, tentu saja tidak diperlukan penyebutan sumber dalam alinea pembuka. Misalnya, dalam mingguan Senin Pagi, tanggal 6 Oktober, diberitahukan bahwa Perusahaan "Sumber Kontraktor", Jalan Jembatan No. 5 Surabaya, membutuhkan satu orang lulusan Sarjana Sipil. Pada alinea berikutnya, dituliskan kualifikasi diri pelamar yang umumnya meliputi:
1. nama lengkap;
2. tempat dan tanggal lahir;
3. alamat;
4. kepribadian;
5. pendidikan;
6. pengalaman kerja;
7. surat keterangan berkelakuan baik;
8. surat keterangan kesehatan;
9. keterangan-keterangan lain yang berguna sekali untuk dipertimbangkan diterima atau tidaknya lamaran itu.

Selanjutnya, surat-surat tersebut yang menjadi syarat administrasi dilampirkan bersama surat lamaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menulis surat lamaran, yaitu:
1. Surat lamaran ditulis tangan, di atas kertas bergaris ukuran folio. Tulisan harus jelas, bersih, tidak ada coretan.
2. Pelamar menyebut dirinya bukan dengan kata ganti kami, melainkan saya. Menyebut pimpinan instansi dengan bapak/ibu (jika sudah jelas pemimpinnya). Apabila masih belum jelas, dapat langsung menyebutkan jabatannya.

Perhatikan contoh surat lamaran pekerjaan berikut.




Entri By Haryono Yusman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar