Dalam kajian ini tertib administrasi, dibatasi pada Tata
keterangan yang meliputi: Surat, Notula/Notulensi, Proposal dan Laporan
Pertanggungjawaban
3.1. Surat-Menyurat dalam Organisasi
3.1.1. Pengertian:
Surat adalah informasi
tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang
dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat-menyurat.
Dari pengertian di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:
·
Alat komunikasi tulis:
sarana menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan.
·
Persyaratan tertentu: di
dalam surat mengandung beberapa persyaratan yang sekaligus menjadi ciri pembeda
dengan karangan tertulis lainnya, yaitu:
·
Penggunaan kertas
·
Penggunaan model atau bentuk
·
Penggunaan kode atau notasi
·
Pemakaian bahasa yang khas
·
Pencantuman tanda tangan
·
Surat-menyurat/korespondensi:
kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi
3.1.2. Fungsi Surat
Fungsi utama surat adalah alat komunikasi tulis, karena sifatnya
yang tertulis, maka surat dapat juga berfungsi sebagai:
·
Tanda bukti tertulis
·
Alat pengingat
·
Pedoman untuk bertindak
·
Keterangan keamanan
·
Duta/wakil organisasi
·
Dokumentasi historis dari
suatu kegiatan
3.1.3. Kelengkapan Surat
Fungsi surat telah disebutkan,
bahwa salah satunya adalah sebagai wakil pengirimnya, baik atas nama pribadi
ataupun atas nama lembaga. Hal ini mengandung suatu penger-tian bahwa menulis
surat sama dengan menampilkan “wajah” pengirim di dalam surat yang ditulisnya.
Seringkali, ketika mengirim surat, pengirim hanya menfokuskan pada
isi surat dan ku-rang memperhatikan unsur yang lain. Padahal penampilan surat
yang baik akan menim-bulkan kesan yang baik bagi penerima.
Unsur-Unsur surat:
ü Penggunaan Kertas
·
Jenis kertas : yang lazim digunakan adalah
kertas HVS ukuran 60-80 gram
·
Warna kertas dan tinta : yang lazim digunakan adalah warna
kertas putih dan tinta hitam
·
Ukuran kertas : yang lazim digunakan
adalah ukuran folio (21,5 cm x 33 cm)
ü Bahasa Surat
Bahasa di
dalam surat perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut:
·
Jelas: bahasa yang tidak
memberi peluang untuk ditafsirkan secara berbeda.
·
Lugas: langsung menunjukkan
permasalahan dan tidak bertele-tele.
·
Umum: bahasa resmi yang
memasyarakat, bahasa baku yang dipakai di depan umum, bahasa yang dipahami oleh
seluruh lapisan masyarakat.
·
Kaidah bahasa lainnya: kata
yang baku, tanda baca, EYD, unsur serapan
·
Bagian Surat dan Fungsinya
Dalam hal ini akan dibahas bagian-bagian surat resmi yang umumnya
ada, meliputi:
- Kepala (kop)
Surat resmi umumnya ditulis pada ketras yang memakai kepala surat
atau dikenal dengan “kertas berkop”
Kop surat umumnya meliputi:
• Nama
organisasi/lembaga
• Alamat
lengkap
• Nomor
telepon
• Logo
organisasi/lembaga
- Nomor Surat
Tujuan nomor surat:
•
Untuk memudahkan pengaturan
surat
•
Untuk mengetahui jumlah
surat yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu
•
Untuk penunjukkan sumber
dalam kegiatan surat-menyurat dengan cara menunjuk nomor surat yang dibalas
atau yang ditindaklanjuti.
Cara penomoran surat:
Umumnya rangkaian nomor surat menunjukkan nomor urut, kode intern, bulan dan tahun
pembuatan surat.
Contoh: 025/SMPT-WMM/II/2007
Keterangan:
025 = nomor urut surat
SMPT-WMM = kode intern
II = bulan pembuatan surat
2007 = tahun pembuatan surat
Catatan: untuk kode intern, hal ini sangat bervariasi tergantung
pada organisasi pembuat surat.
- Tanggal
Penulisan tanggal untuk
surat resmi yang memakai kepala surat tidak wajib dia-wali oleh nama kota, karena
kota sudah tercantum pada kepala surat.
- Lampiran
Adalah sesuatu yang melengkapi sebuah surat.
Surat yang mempunyai lampiran mengemban dua fungsi, yaitu:
• Untuk
menyampaikan maksud tertentu
• Sebagai
pengantar untuk lampirannya.
- Perihal
Berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang masalah
pokok surat.
- Alamat tujuan
Alamat tujuan adalah penerima surat.
- Salam pembuka
Salam pembuka berfungsi agar surat tidak terkesan kaku.
- Isi Surat
Berisi pesan yang akan disampaikan (maksud dan tujuan)
- Salam Penutup
Salam penutup Berfungsi
untuk menunjukkan rasa hormat dan sikap akrab pengirim terhadap penerima surat.
- Jabatan penanda tangan
Menunjukkan jabatan pengirim surat.
- Tanda tangan dan nama penanggung jawab
Hal ini akan menunjukkan seseorang yang bertanggung jawab surat
yang dikirimkan.
- Tembusan/Tindasan/c.c. (carbon copy)
Hal ini terjadi bila surat
yang dikirim kepada orang lain, juga dikirimkan kepada pihak ketiga yang masih
terkait.
3.1.4. Tujuan-tujuan surat yang banyak digunakan dalam organisasi:
1.
Surat Undangan
Pemberitahuan yang sifatnya
mengharap kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu
pada waktu dan tempat tertentu sesuai yang dicantumkan dalam surat undangan.
2.
Surat Permohonan
Surat yang
digunakan untuk memohon atau meminta sesuatu dari orang lain.
3.
Surat Pemberitahuan
Surat yang
sifatnya semata-semata mengirimkan berita
4.
Surat Pengantar
Surat yang digunakan untuk
mengantarkan surat, dokumen atau barang yang di-kirimkan. Secara umum, kegunaan
surat pengantar ialah untuk mengantarkan sesu-atu dengan maksud agar yang
menerima mengetahui maksud pengirimnya.
5.
Surat Pengumuman
Surat yang berisi
pemberitahuan mengenai suatu hal kepada pihak-pihak tertentu atau kepada
masyarakat umum. Penulisan surat pengumuman hendaknya singkat dan jelas,
sehingga mudah dipahami oleh pembacanya.
6.
Surat Tugas
Surat yang berisi penugasan
dari seseorang pejabat/pimpinan organisasi kepada ba-wahannya untuk
melaksanakan suatu tugas demi kepentingan organisasi.
7.
Surat Rekomendasi
Surat yang dibuat oleh
seorang pejabat, yang berisi keterangan mengenai diri sese-orang dengan maksud
agar mendapat pandangan yang positif dari pihak lain.
3.2. Notula/Notulensi
Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan selama rapat
berlangsung.
Manfaat Notula:
·
Sebagai dokumen dan alat
bukti tertulis karena berisi hasil pembicaraan rapat
·
Sebagai dasar atau landasan
untuk rapat selanjutnya
·
Sumber informasi bagi
pemimpin atau peserta rapat
·
Alat untuk mengingat kembali
hal-hal yang telah dilaksanakan dan diputuskan dari hasil rapat terdahulu
·
Alat untuk membahas hasil
keputusan, baik yang sedang berjalan maupun hasil keputusan terdahulu
Notula yang baik, sekurang-kurangnya berisi:
·
Nama organisasi yang
menyelenggarakan rapat
·
Data rapat yang berisi hari,
tanggal, waktu, tempat diselenggarakannya rapat
·
Nama dan jabatan pemimpin
rapat
·
Jumlah anggota yang hadir.
Daftar nama ditulis di dalam daftar hadir rapat
·
Isi rapat: catat semua yang
terjadi selama rapat
·
Tanda tangan notulis dan
ketua rapat
3.3. Proposal Kegiatan
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud
dapat memban-dingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi).
“Proposal Umum” sering digunakan sebagai usulan atau rancangan
kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal
Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih
umum maka
“Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan
tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”,
penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan
sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang
membaca proposal tersebut.
Sistematika Penulisan Proposal:
a.
Pendahuluan
·
Berisi tentang hal-hal dan
kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
·
Hubungan kegiatan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari (nyata)
·
Point-point pembahasan pada
pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T
b.
Dasar Pemikiran
·
Berisi tentang dasar yang
digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program
kerja pengurus dan lain-lain
·
Jika kegiatan tersebut bukan
dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya: Peraturan Pemerintah No
sekian
c.
Tujuan
Kegiatan
·
Tujuan yang ingin dicapai
dalam kegiatan tersebut (umum dan khusus)
·
Tentukan juga keluaran
(output) yang dikehendaki seperti apa
d.
Tema Kegiatan
Tema yang
diangkat dalam kegiatan tersebut
e.
Jenis Kegiatan
·
Diperlukan untuk menjelaskan
rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
·
Menjelaskan bentuk dari
kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampaian materi secara
lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
f.
Target Kegiatan
Berisi uraian yang lebih
terperinci dari Tujuan (Point e) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan
sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
g.
Sasaran/Peserta
Kegiatan
Menjelaskan tentang objek
atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut (atau lebih kenal dengan
peserta)
h.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari,
tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
i.
Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya
disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh
panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran ter-sendiri
j.
Susunan
Panitia
Dalam halaman atau bagian
susunan panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja,
seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll,
sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
k.
Jadwal Kegiatan
·
Dibuat sesuai dengan
perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
·
Atau bisa juga ditulis
terlampir, jika jadwalnya banyak.
l.
Penutup
·
Berisi tentang harapan yang
ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pi-hak.
·
Ditutup dengan lembar
pengesahan proposal
·
Terakhir, diikuti dengan
lampiran
Pembuatan
proposal merupakan proses akhir dari analisa manajemen organsasi. Proposal
merupakan suatu bentuk dokumentasi ringkas dari analisa manajemen organisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk yang
terstruktur, singkat dan jelas seperti yang telah disampaikan di atas. Sehingga
item-item yang terdapat pada proposal dibuat berdasarkan/mengacu pada hasil
dari analisa manajemen organi-sasi.
3.4. Laporan
Laporan adalah Suatu keterangan tertulis mengenai segala sesuatu
dalam organisasi yang secara resmi diajukan oleh pelaksana kegiatan kepada
pimpinan organisasi sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan/tugas. Di dalam
suatu organisasi laporan yang umumnya dikenal adalah Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ).
LPJ adalah laporan tertulis yang ditujukan kepada pimpiman
organisasi atau pejabat di atasnya yang berisi segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses suatu kegiatan mulai dari awal hingga akhir.
Dengan demikian LPJ akan berisi:
a.
Tahap perencanaan kegiatan
Tahap ini berisi proses
perencanaan kegiatan, mulai dari proses terbentuknya kepa-nitiaan hingga
menjelang pelaksanaan kegiatan.
b.
Tahap pelaksanaan kegiatan
Tahap ini
berisikan pelaksanaan kegiatan mulai awal kegiatan hingga akhir kegiatan
c.
Tahap evaluasi kegiatan
Tahap ini berisi evaluasi
kegiatan dari tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, serta berisi saran-saran
perbaikan
d.
Laporan
keuangan
Berisi
informasi penggunaan keuangan dan perbandingan antara anggaran dan realisasi
e.
Lampiran-lampiran, berisi:
·
Proposal kegiatan
·
Surat-surat yang ada
·
Bukti-bukti penggunaan uang
·
Foto-Foto pendukung
·
Lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar